BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Sabtu, 17 Oktober 2009

Wonosobo, Pesona Agrowisata Tambi

Tambi adalah nama desa di lereng Gunung Sindoro yang dipenuhi pepohonan teh. Mie Ongklok dan Keripik Jamur menjadi hidangan memukau. Bisa disinggahi dalam perjalanan antara Wonosobo dan Dataran Tinggi Dieng.Bila mendengar Wonosobo, ingatan Anda akan langsung tertuju pada Dataran Tinggi Dieng.

Nyatanya, selain Dieng, Wonosobo masih menyimpan segudang objek wisata lain yang tak kalah menarik. Sebut saja komplek Candi Hindu, kawah belerang dan telaga warna. Tapi selian itu, di Wonosobo Anda juga dapat melihat indahnya hamparan kebun teh menghijau yang tak kalah menarik dengan Gunung Mas, di kawasan Puncak, Bogor.

Desa Tambi yang merupakan salah satu dari tiga unit pengelolaan perkebunan the di Kabupaten Wonosobo tersebut. Tambi terletak di lereng barat daya Gunung Sindoro. Dengan ketinggian 1200-2000 m di atas permukaan laut, udara di sekitar perkebunan teh terasa sejuk. Suhu udaranya sendiri berkisar 15-24° C.

Tidak hanya itu, dengan kemiringan sekitar 30°, Anda bisa dengan leluasa berjalan mengitari perkebunan teh Tambi tanpa merasa kelelahan, sambil menikmati Gunung Sindoro yang tegar menjulang.

Pabrik Teh
Kawasan ini memang sudah lama digarap untuk melayani tea walk alias jalan-jalan di kebun teh. Tentunya kegiatan ini sangat bagus untuk kesehatan. Selain paru-paru Anda terisi oleh udara bersih pegunungan, kaki Anda juga banyak bergerak. Dan kalau beruntung, selama perjalanan ini Anda juga bisa melihat kelompok-kelompok wanita yang sedang memetik daun teh sembari bersenandung.

Kalau waktu Anda masih banyak tersisa, setelah lelah berkeliling, tak ada salahnya untuk mampir di pabrik teh, ditemani seorang pemandu. Di sana Anda bisa bertanya mengenai seluk-beluk teh. Mulai dari cara budidaya, proses produksi, pengolahan daun, jenis-jenis teh sampai pemasarannya. Kunjungan ke pabrik ini rupanya memang menjadi program dari Perkebunan Teh Jambi. Untuk itu, Anda tidak dipungut bayaran lagi kecuali tiket masuk perkebunanyang harus Anda bayar di gerbang perkebunan.

Mie Ongklok
Seperti halnya obyek wisata yang lain, Agrowisata Tambi juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang memungkinkan Anda merasa nyaman dan betah. Di tengah hamparan tanaman teh yang menghijau Anda dapat menggelar tikar sambil menikmati suguhan minuman teh asli Tambi dengan makanan khas Wonosobo seperti kripik jamur, kacang Dieng dan manisan buah carica (sejenis buah pepaya yang hanya tumbuh di wilayah Dieng).

Jika ingin bersantap agak berat Anda bisa memesan mie ongklok dan sate sapi. Mie ongklok adalah campuran mie, kubis dan kucai yang dimasak setengah matang dan disiram dengan adonan pati sehingga mirip bubur.

Bila waktu kunjungan Anda hendak diperpanjang, cobalah untuk menyeewa tempat penginapan Pondok wisata Tambi yang baru saja di renovasi. Menurut cerita, perkebunan teh Tambi ini dulu merupakan tempat tetirah orang-orang kaya pada zaman Belanda. Di sanalah mereka menghabiskan waktu istirahatnya. Sehingga areal perkebunan seluas 830 hektar itu akan Anda jumpai rumah-rumah peristirahatan. Cuma rumah peristirahatan itu sekarang itu sekarang sudah menjadi tempat penginapan.

Penginapan tersebut terletak tak jauh dari pabrik teh. Dengan tarif sewa Rp 180.000 per malam Anda sudah bisa merasakan kenyamanan tempat penginapan yang setara dengan hotel berbintang empat. Harga tersebut sudah termasuk sarapan dan paket kunjungan ke kebun teh. Di sekitar pondok wisata Anda juga masih bisa melakukan olahraga tenis atau sekedar duduk bercengkrama di saung yang terdapat di tengah kolam ikan.

"Dalam waktu dekat ini kami akan melengkapi kawasan perkebunan dengan kuda tunggang yang bisa disewa," ujar Yoyo, kepala bagian rumah tangga PT. Tambi. Sehingga kalau Anda malas berjalan, bisa naik kuda saja!


mungkin di akhir tahun ini anda punya waktu untuk berlibur, tidak ada salahnya ke Dataran Tinggi DIENG

0 komentar: